“ MERENDAHKAN DIRI DEMI KEBENARAN ”

l

Di terbitkan tanggal 17/06/2018

  1. Home
  2. SBU
  3. “ MERENDAHKAN DIRI DEMI KEBENARAN ”

Renungan Minggu Sesudah Pentakosta

“ MERENDAHKAN DIRI DEMI KEBENARAN ”
( 1 SAMUEL 20 : 1 – 17 )
Teori Hirarki Kebutuhan Manusia yang dicetuskan oleh Abraham Maslow menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar dalam hidupnya. Salah satu kebutuhan dasar itu adalah kebutuhan akan harga diri. Manusia dipengaruhi oleh dorongan mendasar, diantaranya adalah dorongan ingin berkuasa untuk pembentukan sebuah harga dirinya. Kebutuhan dasar akan harga diri inilah yang membuat manusia sulit untuk merendahkan diri di tengah relasi dengan sesamanya.

Namun, sebagai orang percaya hari ini kita belajar dari relasi yang terdiri antara Yonathan dan Daud yang mengajarkan kepada kita semua pentingnya merendahkan diri. Teks kita menceritakan tentang Raja Saul sedang berusaha membunuh Daud. Usaha Raja Saul untuk membunuh Daud, membuat Daud lari dan akhirnya datang kepada Yonathan (anak Raja Saul). Daud menceritakan semua yang telah dilakukan oleh Raja Saul kepadanya yaitu usaha untuk membunuh Daud. Pada awalnya Yonathan tidak percaya, karena biasanya segala rencana yang akan dilakukan oleh ayahnya selalu diceritakan terlebih dahulu kepada Yonathan. Tetapi, ketika Daud menjelaskan bahwa tidak mungkin Raja Saul menceritakan rencananya itu kepada Yonathan, karena Raja Saul tahu anaknya sangat menyayangi Daud. Maka, percayalah Yonathan.

Kepercayaan Yonathan terwujud nyata dalam sikap yang mau merendahkan diri sebagai anak Raja untuk menolong Daud. Sebagai anak Raja, bisa saja Yonathan membela ayahnya dan berusaha menjaga harga dirinya secara khusus harga diri keluarga besarnya ketika mendengar cerita Daud. Tetapi Yonathan menyikapi cerita Daud dengan cara benar yaitu merendahkan diri untuk menolong Daud, karena Yonathan mau bahwa kebenaran Allah harus dinyatakan. Dengan merendahkan diri di hadapan Daud akhirnya Yonathan bisa mengetahui rencana jahat ayahnya yang tidak dikehendaki oleh Allah. “Mampukah kita merendahkan diri seperti Yonathan di tengah kekuasaan yang mungkin sedang kita miliki?” Mari lakukanlah.